Rabu, 01 Maret 2017

Uremia - Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia


UREMIA




Pengertian Uremia

Sistem ekskresi manusia terdiri dari organ ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi manusia. Ginjal juga sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit uremia. Uremia adalah penyakit tertimbunnya urea di dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. Penyakit ini merupakan akibat dari gagal ginjal yang membuat urea tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh dan menumpuk di dalam darah. 


Penyebab Uremia


Penyebab dari uremia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
  1.       Uremia Prerenal
    Uremia prerenal disebabkan oleh gagalnya mekanisme sebelum filtrasi glomerulus. Mekanisme tersebut meliputi penurunan aliran darah ke ginjal (shock, dehidrasi, dan kehilangan darah) dan peningkatan katabolisme protein.

    2.      Uremia Renal
    Uremia renal terjadi akibat gagal ginjal. Seseorang diduga terkena uremia apabila komponen pada urine sekunder yang berupa urea dapat masuk atau merembes ke plasma darah akibat dari kerusakan ginjal. Gagal ginjal menyebabkan ginjal tidak dapat membuang urea keluar dari tubuh. Akibatnya urea menjadi tertumpuk dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.

    3.      Uremia Postrenal
    Uremia postrenal terjadi oleh obstruksi saluran urinari di bawah ureter (vesica urinaria atau urethra) yang dapat menghambat ekskresi urin. Obstruksi tersebut dapat berupa batu/kristaluria, tumor, serta peradangan.

    Selain tiga hal tersebut ada pula penyebab lainnya, yaitu:

    ·         Kenaikan Produksi Urea dalam Hati

    Hati merupakan salah satu organ yang berperan dalam sistem ekskresi manusia. Hati menjadi pusat pengubahan amonia menjadi urea terkait fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun. Urea bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh apabila menumpuk di dalam tubuh. Oleh karena itu, produksi urea yang meningkat di dalam hati dapat menyebabkan penyakit uremia. Kenaikan produksi urea di dalam hati dapat terjadi karena hal-hal berikut, yaitu:

    ·         Diet tinggi protein
    Diet merupakan suatu hal yang tak asing lagi bagi kita. Diet sering dilakukan oleh orang-orang yang ingin memiliki tubuh ideal. Supaya program diet tersebut berhasil, orang-orang tersebut akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Sebagai gantinya, mereka pun beralih dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Apabila protein yang dikonsumsi terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan kenaikan produksi urea dalam hati. Hampir seluruh urea dibentuk di dalam hati dari metabolisme protein (asam amino). Urea berasal dari penguraian protein, terutama yang berasal dari makanan. Pada orang sehat yang makanannya banyak mengandung protein, urea biasanya berada di atas rentang normal. Kadar rendah biasanya tidak dianggap abnormal karena mencerminkan rendahnya protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma. Namun, bila kadarnya sangat rendah bisa mengindikasikan penyakit hati berat. Kadar urea bertambah dengan bertambahnya usia, juga walaupun tanpa penyakit ginjal.

    ·         Meningkatnya pemecahan protein
    Produk utama pemecahan protein yang kita makan adalah urea, yang pertama kali dibentuk di hati. Urea mengandung nitrogen dan bersama-sama, lebih kuantitas, keduanya beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan. Meningkatnya pemecahan protein dapat menyebabkan kenaikan produksi urea dalam hati. Hal tersebut biasa terjadi ketika seseorang mengalami infeksi, trauma, dan kanker.

    ·         Perdarahan pada saluran pencernaan
    Perdarahan saluran cerna adalah suatu perdarahan yang bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus. Bisa berupa di temukannya darah dalam tinja atau muntuh darah, tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu. Perdarahan yang terjadi di saluran cerna bila di sebabkan oleh adanya erosi arteri akan mengeluarkan darah lebih banyak dan tidak dapat  di hentikan dengan penatalaksanaan medis saja.

    ·         Obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid
    Obat ini digunakan untuk meredakan gejala pembengkakan, kemerahan, gatal-gatal, dan reaksi alergi. Kortikosteroid merupakan tiruan dari hormon manusia yang normalnya diproduksi oleh kelenjar adrenal (dua kelenjar kecil di atas ginjal).Walaupun terbukti ampuh untuk meredakan banyak keluhan seperti kulit bengkak, gatal-gatal, kemerahan, flu, pegal-pegal serta penyakit alergi, pemakaian yang berlebihan dari kortikosteroid justru dapat menyebabkan efek samping yang tidak baik untuk kesehatan.

Gejala Uremia
  • .      Sakit kepala
    ·         Mual
    ·         Muntah-muntah
    ·         Sukar napas
    ·         Kontraksi otot
    ·         Kulit kering
    ·         Napas berbau
    ·         Merasa lemah atau kelelahan karena anemia yang disebabkan oleh racun-racun saluran kemih yang menekan sumsum tulang
    ·         Apabila kadar urea (unsur pekat air kencing) tinggi, penderita mungkin akan mengalami gatal-gatal
    ·         Asidosis
    ·         Anoreksia
    ·         Koagulopati
    ·         Hiperkalemia
    ·         Penurunan berat badan
    ·         Kelainan endokrin
    ·         Kelainan jantung
    ·         Perubahan mental

    Pencegahan Uremia 

    ·         Banyak Mengkonsumsi Air Putih
    Seperti yang telah dijelaskan di atas, uremia bisa disebabkan oleh penyakit gagal ginjal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan ginjal kita dengan cara banyak mengkonsumsi air putih.

    ·         Makan Makanan yang Seimbang
    Zat-zat yang terkandung dalam makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air sangat diperlukan oleh tubuh karena masing-masing dari setiap zat tersebut memiliki peran penting. Oleh karena itu, makanan yang kita makan harus seimbang. Jangan sampai ada zat yang kurang atau berlebih. Seluruh zat makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup karena kelebihan dan kekurangan dari salah satu zat pada tubuh kita akan menimbulkan gangguan fungsi tubuh.

    ·         Menghindari Diet dengan Protein Tinggi
    Diet dengan protein tinggi dapat menyebabkan kenaikan produksi urea dalam hati. Sebaiknya, apabila kita ingin berdiet janganlah melakukan pola diet dengan protein tinggi karena hal tersebut dapat menyebabkan penyakit uremia. Alangkah baiknya jika kita menyeimbangkan pola makan dengan mengkonsumsi serat dan buah-buahan. Dengan begitu, kita akan terhindar dari penyakit uremia.

    Cara Pengobatan Uremia

    1.      Dialisis 





         Cuci darah atau dialisis adalah suatu proses pencucian darah untuk membersihkan tubuh dari zat-zat limbah yang berbahaya yang terdapat dalam aliran darah. Normalnya pencucian darah ini secara alami dilakukan oleh organ tubuh kita sendiri yaitu ginjal yang sehat. Ketika ginjal tidak dapat melakukan fungsi utamanya tersebut maka diperlukan suatu cara agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari limbah metabolisme yang berbahaya, cara yang saat ini bisa dilakukan adalah dialisis atau cuci darah dengan menggunakan alat bantu atau mesin. Cuci darah sering digunakan pada orang dengan penyakit gagal ginjal kronis, dimana ginjal kehilangan sebagian atau seluruh kemampuannya untuk berfungsi secara normal

    2.      Diet Rendah Protein 
          Diet rendah protein dianjurkan pada pasien uremia yang dengan gagal ginjal ringan sampai sedang. Diet rendah protein dapat mengurangi beberapa gejala uremia seperti mual dan muntah.

    3.      Mengkonsumsi obat-obatan
        Obat-obat yang digunakan ditujukan untuk mengobati kelainan metabolik dan elektrolit, seperti anemia, hiperkalemia, hipocalcemia, dan kekurangan zat besi.